Pegiat pariwisata Kota Bandung, Perry Tristianto Tedja, menilai penurunan jumlah wisatawan di Kota Bandung bukan karena adanya efisiensi yang dilakukan pemerintah, melainkan produk dari destinasinya yang sudah over atau berlebihan sehingga berdampak jenuhnya pasar wisata.
Perry mengatakan sebelum kebijakan efisiensi anggaran diberlakukan, penurunan wisatawan sudah terlihat sejak Agustus dan September 2024. Menurut dia, penurunan itu salah satu penyebabnya karena sudah over product.
"Dulu tempat wisata hanya sekitar Lembang, Kota Bandung, lalu sekarang ada Pengalengan, Ciwidey di Kabupaten Bandung dan di Subang juga muncul objek wisata baru dan itu juga terjadi di luar Jabar. Sekarang pariwisata terganggunya se-Indonesia, semua membuat wahana yang sama, seperti wahana kereta api, rainbow slide. Sekarang hampir di semua daerah di Indonesia ada rainbow slide,” beber Perry yang dijuluki Raja Wisata bandung.