Privy ID, perusahaan penyedia layanan identitas dan tanda tangan digital asal Indonesia, meresmikan kantor pertama di luar negeri di Sydney, Australia, pekan lalu. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang hadir pada acara peresmian kantor Privy ID di Sydney berharap Indonesia dapat dikenal sebagai eksportir jasa berteknologi tinggi. Pasalnya, di masa mendatang, jasa berteknologi tinggi akan sangat berperan memfasilitasi dan memperlancar kegiatan bisnis dan perdagangan.
“Melalui Privy ID, Indonesia tidak hanya dapat dikenal sebagai eksportir komoditas, tetapi juga sebagai pengekspor jasa berteknologi tinggi. Peresmian kantor pertama Privy ID di luar negeri pada hari ini merupakan kisah sukses ekspor jasa Indonesia ke Australia,” ujar Mendag Zulkifli dalam keterangan resmi, pekan lalu.
Kementerian Perdagangan sudah lama mendukung Privy ID melalui Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) dengan program katalis. Katalis ialah program pengembangan perdagangan dan investasi unik yang didukung pemerintah untuk membuka potensi besar kem....