KESEHATAN

Zoom Fatigue = Penyakit Akibat Kerja?

Rab, 22 Sep 2021

SAAT pandemi, terdapat fenomena baru, yakni work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Dengan WFH, meski di rumah, pekerja tetap bekerja dan bertukar informasi dengan rekan kerja melalui aplikasi konferensi video seperti Google Meet, Microsoft Teams, dan Zoom Meeting.

Sebuah penelitian pada 500-an responden yang menjalani WFH selama 2 minggu di Inggris menemukan 58% responden mengalami nyeri leher, 56% nyeri bahu, dan 55% nyeri punggung. Sebagian mengeluhkan penurunan kualitas tidur dan pola makan yang tidak sehat. Keluhan responden tersebut dikenal sebagai zoom fatigue. Zoom fatigue bukanlah diagnosis baku dalam dunia medis, tetapi merupakan sindrom yang terdiri atas keluhan kelelahan, kejenuhan, dan kekhawatiran akibat penggunaan aplikasi komunikasi virtual secara berlebihan.

Gejala dari zoom fatigue antara lain bola mata terasa pegal, mata terasa kering, iritasi mata, pandangan terasa kabur, dan pandangan ganda. Penyebabnya, saat fokus ke monitor, mata lebih jarang berkedip, menjadi kering, dan terasa pegal. Selain itu, sinar biru dari monitor menyebabkan pandangan mata kabur saat terlalu lama melakukan Zoom. Pada leher, terdapat kaku dan nyeri, kadang disertai nyeri kepala, dan/atau kesemutan pada lengan. Penyebabnya, posisi yang menetap dalam waktu lama saat konferensi video. Pada punggung, terdapat nyeri di bagian bawah kadang disertai kesemutan pada area tungkai. Selain itu, terjadi perubahan pola hidup karena lebih jarang melakukan aktivitas fisik akibat tuntutan untuk selalu berada di depan gawai. Gejala lain, kelelahan emosional berupa penurunan konsentrasi dan keinginan m....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement