BEBERAPA dekade lalu, James L Peacock, ketika sedang meneliti Muhammadiyah, datang ke kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta. Melihat kantor yang demikian kecil untuk ukuran pimpinan pusat, ia bertanya-tanya tentang sumber kebesaran Muhammadiyah.
Bagaimana bisa organisasi sebesar ini hanya dikelola melalui kantor sekecil itu? Manajemen apa yang dipakai Muhammadiyah sehingga melebihi kemampuan negara dalam mengelola organisasi dan amal usahanya yang sangat besar? Saat itu, ada yang menjawab secara spontan, "Managemen ikhlas." Jawaban tersebut makin menambah bingung sang peneliti.
Seiring waktu, Peacock mulai mengerti dan memahami arah dan maksud jawaban itu. Bila diringkas, jawaban tersebut mengarah pada idiom Jawa yang terkenal, yakni sepi ing pamrih, rame ing gawe. Makna idiom tersebut tidak lebih ialah keikhlasan. Keikhlasan inilah yang menurut Peacock menjad....