Inggris melakukan uji coba bom hidrogen pertamanya pada 15 Mei 1957 sebagai bagian dari Operation Grapple, sebuah rangkaian uji coba senjata nuklir yang dilaksanakan di Pasifik. Uji coba pertama ini dikenal sebagai Grapple 1, dilakukan di dekat Pulau Malden (sekarang bagian dari Kiribati) dan melibatkan bom dengan kode nama Short Granite. Bom tersebut dijatuhkan dari ketinggian 45.000 kaki oleh pesawat pengebom Vickers Valiant milik RAF dan menghasilkan ledakan dengan perkiraan daya ledak sekitar 300 kiloton TNT, yang sebenarnya jauh di bawah desain yang direncanakan.
Meskipun hasilnya tidak memenuhi ekspektasi teknis, pemerintah Inggris tetap menyatakan uji coba tersebut sebagai keberhasilan dan tidak mengonfirmasi atau menyangkal laporan bahwa Inggris telah menjadi negara ketiga yang memiliki senjata termonuklir. Namun, uji coba yang benar-benar menunjukkan kemampuan bom hidrogen Inggris terjadi pada 8 November 1957 dalam uji coba Grapple X, yang menghasilkan ledakan sebesar 1,8 megaton TNT. Uji coba ini dianggap sebagai keberhasilan penuh dalam pengembangan senjata termonuklir Inggris. Dengan demikian, meskipun uji coba pada 15 Mei 1957 merupakan langkah awal penting, keberhasilan penuh dalam pengembangan bom hidrogen Inggris ter....