KRITIK sosial dan pemerintahan melalui lagu bukan hal baru di Indonesia. Meski tampak muncul-tenggelam, keberadaannya sesuai dengan kondisi sosial politik yang sedang terjadi. Dengan kata lain, tiap generasi punya lagu perlawanan mereka sendiri.
Adanya pembungkaman juga tidak membuat musik protes atau lagu-lagu perlawanan padam. Begitu pula dengan dukungan masyarakat terhadap lagu-lagu perlawanan yang, bahkan, bisa makin besar setelah adanya pelarangan.
Kondisi yang ibarat salah satu bait di puisi Fajar Merah karya Wiji Thukul, '… akan tetap ada dan berlipat ganda', itu terjadi baru-baru ini setelah kasus lagu Bayar Bayar Bayar dari duo post-punk Sukatani. Bentuk pembungkaman terjadi karena lagu itu dihentikan beredar di platform streaming dan Sukatani sampai membuat video permin....