REKA CIPTA ITB

Solusi Modern untuk Industri Rotan

Sel, 11 Mar 2025

INDUSTRI rotan Indonesia menghadapi berbagai tantangan, terutama di sektor hulu yang masih bergantung pada metode pengolahan tradisional. Banyak petani dan pengusaha rotan kesulitan memenuhi standar kualitas karena keterbatasan alat dan teknologi. Faktor itu tidak hanya menyebabkan produk rotan Indonesia sulit bersaing di pasar global, tetapi juga menghambat rantai pasok dalam negeri sehingga industri hilir yang bergantung pada bahan baku berkualitas turut terdampak.

Salah satu masalah utamanya ialah metode pengolahan yang masih dilakukan secara manual dan memakan waktu lama. Teknik pengeringan konvensional seperti penjemuran di bawah sinar matahari memerlukan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu, bergantung pada kondisi cuaca. Ketidakstabilan proses itu berkontribusi pada ketidakkonsistenan kualitas produk akhir dan selanjutnya memengaruhi nilai jual rotan di pasar. Selain itu, penggunaan metode pengolahan berbasis penggorengan dengan solar atau minyak tanah memiliki banyak keterbatasan. Selain biaya media pemanasan yang mahal, metode itu juga menimbulkan risiko bagi kesehatan pekerja serta menyebabkan pencemaran lingkungan akibat emisi asap dan limbah.

Kondisi itu makin diperburuk kurangnya akses terhadap teknologi modern dan minimnya dukungan untuk inovasi dalam industri rotan. Petani kecil tidak memiliki cukup modal untuk investasi alat yang lebih efisien. Akibatnya, mereka cenderung bertahan dengan metode konvensional yang kurang optimal. Dalam jangka panjang, situasi itu berkontribusi pada menurunnya produksi rotan dan....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement