KEBIJAKAN Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J Trump yang mengenakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff 32% atas barang impor asal Indonesia akan memukul sektor usaha padat karya. Khususnya, usaha pakaian dan aksesori, baik rajutan maupun bukan rajutan, serta kelompok mebel, furnitur, dan perabotan.
"Kebijakan tarif AS ini menimbulkan risiko yang cukup signifikan bagi Indonesia karena memukul industri padat karya," ujar Christiantoko, Direktur Eksekutif Next Indonesia Center, dalam keterangannya, kemarin.
Berdasarkan hasil riset Next Indonesia, tiga komoditas dari sektor usaha padat karya yang diprediksi terdampak besar atas kebijakan Trump itu ialah pakaian dan aksesorinya rajutan (HS 61), pakaian dan aksesorinya bukan rajutan (HS 62), serta mebel, furnitur, dan perabotan (HS 94). Secara keseluruhan, nilai ekspor tiga komoditas tersebut ke AS pada 2024 mencapai US$6,0 miliar. Dalam kurun waktu 2....