PEMERINTAH kembali menggulirkan berbagai insentif untuk menjaga tingkat konsumsi rumah tangga yang dalam beberapa triwulan terakhir menunjukkan pelemahan. Stimulus berupa subsidi motor listrik, bantuan pangan, subsidi upah, dan potongan tarif listrik dan tol diharapkan bisa menahan perlambatan ekonomi nasional, terutama saat tak ada momen musiman seperti Ramadan dan Lebaran pada sisa triwulan tahun ini.
Namun, langkah tersebut dipandang bukan sekadar kebijakan biasa. Pemerintah terlihat tengah menghadapi tekanan struktural pada konsumsi masyarakat yang tak kunjung pulih sejak tahun lalu. Lemahnya permintaan domestik yang tecermin pada data penjualan ritel membuat pemerintah harus mengintervensi secara langsung agar konsumsi tidak jatuh lebih dalam.
Periset Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai kebijakan tersebut menunjukkan kegelisahan p....