PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap lonjakan produk impor yang membanjiri pasar domestik. Menurutnya, kondisi itu mengancam kelangsungan kerja 3 juta buruh sektor padat karya, khususnya industri tekstil dan produk tekstil (TPT).
"Akibat gempuran produk impor, yang paling terancam mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah sektor padat karya, dengan potensi sekitar 3 juta pekerja,” ujar Ristadi saat konferensi pers daring bertema Selamatkan buruh dari ancaman PHK yang semakin luas, kemarin.
Ristadi menjelaskan banyak produk TPT dari pabrik-pabrik dalam negeri, khususnya sandang dan kulit, kini tidak laku di pasar domestik. Dia menyoroti pasar-pasar besar seperti Tanah Abang di Jakarta yang kini didominasi barang-barang impor murah sehingga produk-produk lokal tidak mampu bersaing secara harga. Akibatnya, produk dalam negeri....