LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian. Tanggung jawabnya pasti lebih besar, tapi panggung dia untuk berkarya atau menonjolkan citra juga tak kalah besar.
Kalau kinerja kementeriannya bagus, kontribusi sang menteri akan menjadi yang pertama kali dilihat dan dihargai orang. Sebaliknya bila kementeriannya bekerja tidak becus, dia juga yang akan pertama kali menjadi sasaran kritik, sekaligus (mungkin) akan masuk list presiden untuk di-reshuffle.
Bagaimana dengan wamen? Namanya juga wakil, di mana-mana akan menjadi nomor dua. Secara alamiah, wamen tidak akan terlalu terlihat, baik peran maupun kontribusinya. Bisa saja mengambil jalan nonalamiah, si wamen digosok-gosok, dikatrol-katrol supaya terlihat menonjol. Namun, itu tentu membutuhkan energi dan dana yang be....