PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan obesitas di kalangan aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian serius karena berkaitan dengan risiko penyakit tidak menular. Hal itu diduga disebabkan ASN di Ibu Kota mendapatkan tunjangan kinerja (tukin) lebih tinggi daripada beban kerja.
"Pada skrining itu ditemukan 62,09% ASN mengalami obesitas. Dari jumlah tersebut, 40,03% masuk kategori obesitas tingkat I (indeks massa tubuh/IMT 30-40) dan 22,06% obesitas tingkat II (IMT 40,1-50)," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati terkait dengan hasil skrining kesehatan di kalangan ASN di DKI Jakarta, dalam keterangan resminya, kemarin.
Ia menyampaikan obesitas berkaitan erat dengan risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, strok, dan jantung serta menghambat layanan publik. Program skrining kesehatan tersebut dilakukan pada 2024 dan diikuti 9.936 ASN. Pemeriksaan mencakup pengukuran IMT, tekan....
SHARE THIS
For You
E-Paper
Login