WEEKEND

Tradisi Menghanyut dan Memanggil Ikan Pelaut Mandar

Min, 04 Sep 2022

SAAT duduk di geladak tengah, lelaki kurus itu mengenakan sarung palekat hijau yang telah pudar. Tubuhnya dibalut kaus lengan panjang putih yang kebesaran. Cambang tipisnya mulai tumbuh putih beberapa. Ia mengisap keretek murahan di bawah topi jenjangnya yang dipenuhi jahitan tangan. Sesekali ia mengintai ke arah jauh. Ia Saharuddin, punggawa, orang nomor satu di perahu (nakhoda). Di dekat tiang, seorang awak menyiangi telur-telur ikan yang masih lembap. “Bubu baru saja dilepas,” katanya. Ia menunjuk sebuah titik yang ditandai pataka setinggi 1 meter di atas bubu mengapung. Bubu itu berada sekitar 100 meter ke arah barat di haluan.

Dengan cekatan, Saharuddin menjatuhkan sampan. Pria berusia 51 tahun itu hendak mengikuti tali bubu itu dan menariknya untuk kami. Di luar sana, segalanya ialah horizon, bahang Juli, dan kilauan pantulan cahaya matahari di permukaan laut. Sesekali terlihat titik kapal motor yang lain. Walau hanya segaris kecil seukuran kuku jari, pelaut bisa saling mengenal perahu atau kapal. Perahu yang sarat muatan itu mengayun tubuh kami. Bau garam dan amis ikan setengah kering menusuk hidung. Sepasang katir dari petung di ujung cadik sekali-sekali terempas, menghasilkan bunyi dan kecipak berpola. Rombongan itu telah mengarungi sekitar 60 mil laut dari Pambusuang, dekat Kota Majene, Sulawesi barat. Menurut aplikasi, kami dibawa arus barat berkecepatan nol koma sekian knot.

Pulau Kapoposang masih tersisa 20 mil laut ke arah Laut Jawa. Di pulau yang masuk wilayah Kabupaten Pangkajene Kepulauan itu, Saharuddin dan semua pelaut dari Mandar sering mampir. Mereka berlabuh untuk menambah persediaan air atau berteduh jika cuaca buruk. Itu hari kelima perahu itu berlayar dan sudah hari keempat mereka menghanyut: sepasang mesin terbungkus diam, layar digulung meliputi bong dengan rapi. Saat azan magrib dikumandangkan, KM Siarioi yang kami kendarai membuang sauh di Kapoposang. Kami menuju rumah sepasang haji ....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement