TAHUN lalu, Kadek Satria Purnama, Ni Kadek Mira Cahyani, dan Ni Gusti Putu Pamela Putri baru saja menyelesaikan ujian di SMA. Sembari menunggu masuk waktu kuliah, ketiganya mencoba memanfaatkan waktu luang dengan mengikuti inkubasi bisnis di Bali yang dilaksanakan Inkuri (Inkubator Usaha Lestari). Di program inkubasi yang berlangsung sejak akhir 2021 itu, mereka mencetuskan ide usaha yang berupaya menerapkan tanggung jawab lingkungan.
Idenya sederhana. Mereka memanfaatkan limbah kulit buah seperti jeruk, mangga, dan pisang yang difermentasikan dengan eco-enzyme menjadi produk detergen yang ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan material organik tersebut, mereka bermaksud memberikan solusi alternatif untuk mengatasi pencemaran air sungai.
“Rumah kami dekat dengan sungai. Kami coba ambil sampel air dari sungai dan mengacu pada beberapa jurnal ilmiah untuk mengecek baku mutu kualitas airnya. Memang sebenarnya banyak faktor pencemaran air sungai, tetapi salah satunya yang juga turut berkontribusi ialah residu detergen rumah tangga. Kami ingin menghadirkan alternatif produk detergen yang lebih ramah lingkungan dengan fermentasi kulit buah dan eco-enzyme,” cerita Satria kepada Media Indonesia<....