'CINTAKU bagaikan angin yang takkan pernah padam. Kaulah bintang dalam hidupku yang bersinar terang bagai sinar rembulan. Selamanya ku akan mencintaimu.'
Puisi singkat yang penuh pujian kepada sang kekasih tersebut cukup indah, bahkan ditutup dengan ungkapan perasaan yang bisa membuat hati orang meleleh.
Namun, untaian puisi ala anak SMA tersebut bukan dibuat seseorang yang sedang jatuh cinta atau dari seorang penyair. Puisi tersebut dibuat artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Cukup membuat akun Chat-GPT dan masukkan kata 'puisi romantis 5 baris',....