HUMANIORA

Remaja Putri Rentan Love Scamming

Sab, 09 Sep 2023

KASUS kekerasan berbasis gender online marak terjadi di Indonesia. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut pihaknya belum memetakan secara spesifik daerah mana saja yang memiliki kasus tertinggi. Meskipun demikian, Kementerian PPPA mengimbau masyarakat, terutama perempuan dan anak, lebih waspada terhadap modus penipuan berkedok cinta tersebut. Salah satu kasus ialah kasus love scamming (penipuan berkedok relasi percintaan) yang melibatkan warga Batam dan 42 warga Tiongkok.

“Baru-baru ini terjadi di Batam, lalu apakah di daerah lain tidak ada? Oh, banyak, tetapi Kementerian PPPA belum memiliki pemetaan karena ini spesifik love scamming, ya. Kalau merujuk data dari Simfoni PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak), itu bisa dipetakan lagi lebih spesifik. Banyak sekali. Yang melapor itu banyak. Setiap provinsi dan kota itu ada. Nanti terlihat di mana tertinggi dan paling kecil angkanya,” ujar Eni dalam diskusi Media Talk: Cegah Perempuan Terjerat Love Scamming, kemarin.

Berdasaran data, remaja putri berusia 13-16 tahun sangat rentan menjadi korban dan angkanya menurun seiring dengan bertambahnya usia. "Jadi, usia remaja, emosi masih labil, mudah diperdaya, tolong waspada. Hati-Hati dengan orang tidak dikenal di dunia maya. Jangan gampang percaya kata-kata cinta, jangan gampang digombalin. Perhatikan tanda-tanda penipuan, seperti permintaan uang atau informasi pribadi yang tidak seharusnya dibagikan. Berhati-hatilah terhadap siapa pun yang meminta informasi pribadi, seperti a....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement