LEMBAGA think tank keuangan energi, Energy Shift Institute (Energy Shift), mengungkapkan adanya ironi antara penguasaan sumber daya nikel dan produksi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) global.
Dalam laporannya, pada tahun ini Indonesia diperkirakan hanya memiliki 10 gigawatt-hour (Gwh) atau kurang dari 0,4% kapasitas produksi baterai global yang sebesar 2.800 Gwh.
Kapasitas produksi baterai EV juga disebut tertinggal dari eksploitasi nikel di Tanah Air. Energy Shift mencatat produksi nikel Indonesia mencapai 49% dari total produksi global pada 2022. Produksi itu diperkirakan terus melonjak hingga 70% pada 2040. Jika mengutip data US Geological Survey (USGS), produksi nikel Indonesia diperkirakan mencapai 1,8 juta metrik ton (MT) pada tahun lalu. Sementara itu, Tiongkok yang menguasai 56% pangsa pasar batera....