KALIMANTAN Barat yang terkenal sebagai 'Provinsi Seribu Sungai' menyimpan cita rasa kopi yang mendunia. Salah satunya terdapat di Desa Podorukun, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, yang ditumbuhi pohon kopi berjenis liberika. Jenis itu memang dapat tumbuh baik pada kesesuaian lahan di dataran rendah hingga pesisir dengan kondisi tanah bertekstur organosol atau lahan gambut. Dengan demikian, kopi liberika bisa menjadi alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat.
Gusti Iwan Darmawan merupakan salah satu sosok yang mengembangkan kopi liberika di Desa Podorukun. Melalui PT Koja Coffee Plantation yang didirikan pada 2017, pria yang karib disapa Iwan itu sukses mengangkat nama liberika ke kancah dunia, seperti meraih juara 1 pada World Coffee Challenge 2022 di Spanyol dalam kategori kopi alternatif terbaik di dunia.
Jauh sebelum namanya mendunia, kopi liberika kayong utara memiliki cerita yang panjang. Kopi jenis itu mulai dibudidayakan di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, oleh pendatang atau transmigran sekitar 1980-an. Para transmigran yang saat itu berjumlah 45 kepala keluarga menggunakan kapal kayu dari Pontianak menuju Kayong Utara menyusuri sungai. Namun, di perjalanan mereka mengalami tragedi hingga ....