NASKAH kuno, baik yang tersebar dalam masyarakat maupun yang disimpan dalam skriptorium, melulu dibaca hanya sebagai leluri yang perlu diwariskan. Akan tetapi, pemahaman atas keterbacaan isi naskah kuno hampir nihil.
Namun, tidak begitu dengan naskah kuno yang hidup di tengah masyarakat Osing atau Using. Hingga kini, naskah kuno yang tumbuh di Banyuwangi itu masih dipraktikkan sebagai living manuscript.
Senin (11/12/2023), dalam seminar bertajuk Manuskrip dan Realitas Budaya Nusantara yang digelar DREAMSEA (Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia) yang bekerja sama dengan Laboratorium Filologi di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, gagasan <....