PEMINDAHAN ibu kota negara (IKN) terus menuai perdebatan, dengan fokus utamanya menanyakan apakah IKN akan sukses menjadi pusat pertumbuhan baru yang dapat mendorong perkembangan wilayah termasuk desa di sekitarnya. Jika terwujud, pemerataan pembangunan wilayah di Indonesia akan tercapai. Namun, ada juga yang berasumsi pembangunan IKN hanya akan membuat pusat pertumbuhan baru yang bersifat enclave (enklave) sehingga tidak mampu mendorong pertumbuhan wilayah (desa) di sekitarnya.
Jika merujuk pada berbagai studi pembangunan IKN di berbagai negara di dunia, cita-cita mewujudkan pusat pertumbuhan baru yang dapat mendorong pertumbuhan desa di sekitarnya menghadapi tantangan yang kompleks. Studi kasus di Brasil menunjukkan adanya masalah setelah dilakukan perpindahan ibu kota dari Rio de Janeiro menjadi Brasilia. Hal serupa juga terjadi di negara Myanmar, yang memindahkan ibu kota dari Yangon ke Naypyidaw. Pemindahan ibu kota dinilai gagal karena minimnya partisipasi publik pada perancangan, pembentukan, serta pemindahan ibu kota.
Untuk menjawab tantangan itu, Program Pengabdian Masyarakat ITB merumuskan konsep pengembangan kawasan perdesaan yang terintegrasi secara spasial dan fungsional dengan kawasan IKN sebagai satu kesatuan wilayah pengembangan. Fokus utama kegiatan pengabdian masyarakat itu ialah menyusun rekomendasi dan model pengembangan kawasan perdesaan sebagai upaya mengakselerasi kesejahteraan masyarakat desa dan menjadi acuan bagi program sektoral ....