PODIUM

Matinya Kepakaran Matinya Kebenaran

Rab, 21 Agu 2024

TUJUH tahun lalu, penggemar buku dibuat heboh oleh tulisan Tom Nichols yang berjudul The Death of Expertise yang dalam versi Indonesia diberi judul Matinya Kepakaran. Pak Tom menuangkan keresahannya dalam buku itu dengan menyoroti betapa publik secara luas di era media sosial lebih mendengarkan suara para micro-celebrity di medsos ketimbang para ahli yang memiliki kompetensi.

Banyak yang sependapat dengan buku itu, tapi ada juga yang menyebut buku itu omong kosong dan sirik belaka. Namun, diam-diam, umumnya publik mengiakan pendapat Pak Tom dalam bukunya itu. 'Bener juga, ya. Ada orang yang latar belakang keahliannya enggak ada, tapi bisa menanggapi macam-macam isu, bahkan hampir semua isu di media, khususnya yang lagi trending', tulis seorang netizen dalam teks gambar di Instagram pribadinya.

Ada seorang 'juragan' kerupuk karak online secara meyakinkan memastikan kegagalan klub Barcelona di Liga Champion disebabkan meninggalkan filosofi tiki-taka dan ogah memakai formasi 4-3-3. Ada pula seorang pengemudi taksi yang curhat ingin menulis, tapi takut perspektifnya tentang isu itu salah. Akhirnya, ia hanya menulis teks yang ringan-ringan saja di laman Facebook-nya. "Saya jadi kehilangan ke....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement