KOREA Utara tidak menanggapi doktrin unifikasi baru yang digelorakan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol. Selama lima hari berturut-turut hingga Selasa (20/8), doktrin itu diperkenalkan Yoon dalam pidatonya saat memperingati Hari Pembebasan atau perayaan berakhirnya 35 tahun pendudukan kolonial Jepang di Korea pada 1945.
“Isi pidato (Yoon) pada Hari Kemerdekaan tahun ini hampir seluruhnya terfokus pada Korea Utara dengan ‘Doktrin Unifikasi 15 Agustus’, tetapi Korea Utara tidak bereaksi sama sekali,” kata seorang pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang tidak mau disebutkan namanya, seperti dilansir Korea Joong Ang Daily, kemarin.
Doktrin yang diperkenalkan Yoon itu menguraikan visi untuk mencapai Republik Korea yang berbasis kebebasan sebagai masa depan Semenanjung Korea. Inti doktrin itu ialah perluasan kebebasan dan itu kontras dengan prinsip pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang menega....