TIDAK hanya properti yang dibongkar, hewan ternak yang dibunuh, dan kebun zaitun yang ditebangi, rakyat Palestina di Tepi Barat yang dijajah kian menderita akibat sumber air mereka dirusak para pemukim Israel. Mata air, yang mengalirkan air ke stasiun pompa, merupakan sumber air utama atau cadangan bagi sekitar 110.000 orang, menurut perusahaan Palestina yang mengelolanya. Mata air itu menjadi salah satu yang paling vital di Tepi Barat karena pasokan sangat langka.
Dari stasiun pemantauan di bukit terpencil, Tepi Barat, operator air, Subhil Olayan, mengawasi jalur kehidupan bagi warga Palestina, yakni mata air Ein Samiyah. Ia menyaksikan para pemukim Israel baru-baru ini menyerang sistem sumur, pompa, dan pipa yang diawasinya. “Tidak ada kehidupan tanpa air,” katanya setelah serangan yang untuk sementara memutus pasokan air ke desa-desa terdekat.
Serangan itu merupakan salah satu dari beberapa insiden terbaru saat para pemukim dituduh merusak, mengalihkan, atau merebut kendali atas sumber air Palestina. “Para pemukim datang dan hal pertama yang mereka lakukan ialah merusak pipa. Ketika pipa tersebut rusak, kami secara otomatis harus berhenti memompa air ke desa-desa terdekat yang beberapa di antaranya hanya bergantung pada mata air Ein Samiyah. Airnya langsung meresap ke tanah,” kata Olayan kepada AFP. Ia menambahkan bahwa para pekerja segera memperbaik....