RUMAH Sakit (RS) Harapan Depok resmi mengakhiri perjalanan panjangnya dalam melayani masyarakat pada akhir Maret 2022. Bangunan RS Harapan Depok awalnya merupakan gedung pemerintahan colonial, yakni Kantor Dewan Kotapraja Depok atau Kantoor van Het Gemeentebestuur van Depok. Bangunan yang berdiri di atas batur setinggi 30 cm itu bergaya arsitektur Indis (Nieuwe Indische Bouwstijl) yang merupakan gaya bangunan campuran Eropa dan Asia pada masa akhir abad 19 hingga abad ke-20 dan sebelum Perang Dunia II.
Pembangunannya sudah dilakukan sejak kepemimpinan warga Belanda bernama Cornelis Chastelei. Dia merupakan pemilik dan pembangun pertama peradaban di Kota Depok sekaligus menjadi ketua atau disebut presiden bagi komunitasnya. Sebagai bentuk pengukuhan fungsi gedung, pada 28 Juni 1914 dilakukan peresmian sebuah monumen yang diletakkan di bagian halaman depan. Hal itu juga bertepatan dengan ulang tahun ke-200 Kota Depok. Setelah era kemerdekaan, sekitar 1960-an, monumen itu dibongkar karena dianggap sebagai simbol kolonialisme Belanda.
Lahan bangunan RS Harapan milik Yayasan Cornelis Chastelein, sementara bangunan Rumah Sakit Harapan milik Pelkris. Pada 1968, ketika terjadi kecelakaan kereta api di Ratu Jaya, dokter dan juru rawat di RS bahu-membahu mem....