AKTIVITAS Gunung Marapi yang terletak di wilayah Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, terus menunjukkan peningkatan dengan tingkat aktivitas Level II (Waspada). Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, sejumlah letusan dan aktivitas kegempaan telah terjadi dalam 24 jam terakhir, menandakan gunung tersebut masih aktif.
Pada Minggu (27/10) pagi, cuaca di sekitar Gunung Marapi terpantau cerah dengan angin bertiup lemah ke arah timur dan barat laut. Suhu udara berkisar antara 16,1 hingga 21,5 °C, sementara kelembaban mencapai 52,4- 83%. Visualisasi menunjukkan bahwa kawah Marapi mengeluarkan asap putih bertekanan lemah setinggi 200 meter dari puncak, disertai letusan yang mengeluarkan asap kelabu dengan ketinggian mencapai 2.000 meter.
Penyusun laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, Ahmad Rifandi, menjelaskan bahwa dalam periode pengamatan ini terjadi empat kali letusan dengan durasi 59 hingga 131 detik dan amplitudo mencapai 27 mm. “Letusan dan kegempaan yang terjadi menjadi sinyal bagi masyarakat untuk tetap waspada, terutama mereka yang berada di radius 3 km dari pusat erupsi di kawah Verbeek,” ujar Ahmad.
Selain letusan, tercatat juga 17 hembusan, 11 gempa vulkanik dangkal, 13 gempa vulkanik dalam, dan dua gempa tektonik lokal. Tremor menerus (microtremor) dengan amplitudo dominan 1 mm juga terdeteksi sepanjang pengamatan, menunjukkan adanya aktivitas vulkanik berkelanjutan di Marapi.
Ahmad mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di sekitar lembah dan aliran sungai berhulu di puncak Marapi mewaspadai potensi aliran lahar, terutama saat musim hujan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan pelindung diri jika terjadi hujan abu agar terhindar dari gangguan pernapasan.
“Masyarakat perlu berhatihati dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah untuk menjaga keselamatan dan ketenangan lingkungan sekitar,” tegas Ahmad, Senin (28/10).
Selain itu, ia meminta masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi palsu yang beredar dan untuk terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui aplikasi Magma Indonesia, website resmi, atau media sosial PVMBG.
Di sisi lain, para pegiat kebencanaan di Sukabumi, Jawa Barat, mempersiapkan diri untuk mengantisipasi potensi bencana mengingat Sukabumi merupakan wilayah rawan gempa bumi dan adanya ancaman beberapa patahan (sesar) aktif, termasuk megathrust.
Salah satunya adalah latihan gabungan collapse structure search and rescue atau pencarian dan penyelamatan korban pada struktur bangunan yang runtuh. Kegiatan ini diikuti para relawan bencana di Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Pelatihan gabungan digelar selama dua hari, Sabtu (26/10) dan Minggu (27/10). Lokasinya dipusatkan di Sekretariat Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Sukabumi.
Ketua Sehati Gerak Bersama, Andri Kurniawan, menyebutkan patahan yang masih aktif di wilayah Sukabumi antara lain Sesar Cimandiri dan Cipamingkis. Sesar ters....