PARA petani di Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan alokasi pupuk bersubsidi yang semakin berkurang. Akibatnya, mereka khawatir peningkatan produksi tidak akan tercapai.
Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, menjelaskan untuk musim tanam berendeng 2023/2024, alokasi pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian mengalami penurunan. "Sekarang alokasi pupuk bersubsidi hanya 145,5 kg untuk urea dan untuk NPK phonska 73,5 kilogram per hektare," tutur Sutatang, kemarin.
Sementara itu, pada 2023 alokasi pupuk bersubsidi untuk urea 250 kg dan NPK phonska 130 kg per hektare. Padahal, lanjut dia, pemerintah pada tahun ini menargetkan peningkatan produksi. "Kalau pupuk dikurangi, bagaimana terjadi peningkatan produksi? Petani pun bisa bergejolak."