INTERNASIONAL

Ancaman Perang Dingin di Depan Mata

Sen, 25 Nov 2024

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin berjanji melanjutkan uji coba rudal balistik jarak menengah eksperimental yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Janji tersebut ia sampaikan dalam konferensi pertahanan pada Jumat (22/11) waktu setempat.

“Uji coba sistem rudal ini telah berhasil dan saya mengucapkan selamat kepada Anda semua atas keberhasilan ini. Kita akan terus melakukan uji coba, termasuk dalam kondisi tempur, tergantung situasi dan ancaman yang dihadapi keamanan Rusia,” kata Putin seperti dilansir kantor berita Interfax.

Uji coba tersebut dilakukan Moskow sebagai kritik atas keputusan Washington yang membiarkan Ukraina menggunakan rudal Atacms buatan AS untuk menyerang Rusia. Kyiv bahkan menyatakan Washington pasti membantu serangan itu dengan data satelit, penargetan, dan personel militer.

Rudal yang dinamai Oreshnik (Hazel) itu disebut-sebut mampu membawa hulu ledak nuklir. Putin baru-baru ini memang telah menurunkan ambang batas serangan nuklir sebagai respons terhadap serangan konvensional yang lebih luas.

Dalam bagian yang mungkin paling mengerikan dari pernyataannya, Putin mengatakan konflik di Ukraina memiliki dimensi global dan menyatakan Rusia berhak menggunakan rudal terhadap negara-negara Barat yang memasok senjata bagi Ukraina untuk digunakan terhadap target-target Rusia.

“Jika terjadi eskalasi, kami akan merespons dengan tegas dan setimpal. Saya menyarankan para elite penguasa di negara-negara yang berencana menggunakan kekuatan militer mereka untuk melawan Rusia agar mempertimbangkan hal ini dengan serius,” sebut Putin.

Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), Sergei Naryshkin, menambahkan Rusia akan menghukum negara-negara NATO mana pun yang membantu Ukraina menyerang jauh ke Rusia dengan senjata jarak jauh Barat.

“Upaya yang dilakukan oleh setiap sekutu NATO untuk berpartisipasi dalam menyediakan kemungkinan serangan jarak jauh dengan senjata Barat jauh ke dalam wilayah Rusia tidak akan luput dari hukuman,” kata Naryshkin kepada majalah National Defense.

Naryshkin, yang mengepalai organisasi penerus utama Direktorat Utama Pertama KGB era Soviet, menambahkan para elite Barat mulai menjadi lebih sadar akan keseriusan niat Rusia.

Dia mengatakan negara-negara Barat harus memahami perlunya pengendalian diri yang lebih besar dalam tindakan mereka agar tidak terlibat dalam konflik militer langsung dengan negaranya, hal itu dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi mereka.


<....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement