BERGABUNG di perusahaan startup menuntut Bagja Prawira untuk terus belajar dan beradaptasi. Ketika pertama kali bergabung di Silang.id, ia sempat sedikit mengalami culture shock dengan budaya startup yang sangat dinamis.
“Saya sudah lama jadi aktivis. Agak berbenturan antara dunia aktivis dengan dunia profesional,” tutur Bagja yang juga penyandang disabilitas tuli itu.
Pria yang tahun ini genap 31 tahun tersebut berkomitmen untuk mendorong perubahan dan memberdayakan komunitas tuli. Selain menghilangkan hambatan komunikasi, bersama Silang.id Bagja berupaya memastikan kesempatan yang setara bagi komunitas tuli.