SELEBRITAS

Bantu Pemulung

Rab, 24 Agu 2022

ISU lingkungan kini menjadi perhatian banyak pihak, tak terkecuali Hamish Daud, 42, yang berprofesi sebagai aktor sekaligus presenter ini. Kelestarian alam yang salah satunya ditandai dengan bagaimana mengelola sampah yang benar menjadi objek yang kini tengah dipikirkan dan diupayakan Hamish saat ini.

Untuk mengurai permasalahan sampah, Hamish mencoba menciptakan terobosan dengan membuat aplikasi bernama Octopus. Dengan aplikasi ini, persoalan sampah bisa ditangani dengan cepat karena melibatkan banyak tangan, di antaranya peran strategis pemulung saat memungut sampah yang sebenarnya bisa didaur ulang dan mereka jual ke pengepul.

Hamish bercerita dirinya resah saat melihat para pemulung yang tidak memiliki sistem dan tidak pernah mendapat perhatian.

“Saya pun sudah capek melihat pemulung di pinggir jalan yang enggak dianggap, kenapa sih belum ada sistem untuk bantu mereka. Padahal, jasa mereka untuk lingkungan juga ada. Ini idealisme saya membuat sistem untuk pemulung,” ujar Hamish Daud melalui Instagram pribadinya.

Bapak satu anak ini ingin memberdayakan profesi pemulung. Salah satu caranya untuk mengubah image profesi ini dengan mengganti sebutan nama pemulung menjadi pelestari dan dilanjutkan dengan membuat aplikasi Octopus.

Melalui Octopus setiap pelestari mendapat bekal berupa training dan edukasi. “Kita ganti namanya pelestari, lebih enak didenger daripada kita denger pemulung. Diharapkan dari situ muncul snowball effect kita kasih pelatihan dan edukasi, seragam. Kita bisa kerja sama dengan yayasan yang membantu pemulung. It’s real like zero to hero story,” imbuh suami Raisa ini.

Aplikasi Octopus yang dibuat Hamish bertujuan untuk mengajak masyarakat mengumpulkan sampah dan memberi mereka uang untuk plastik atau sampah yang bisa didaur ulang yang telah mereka kumpulkan. “Octopus ini ide yang simpel untuk kita bisa koleksi sampah dan daur ulang plastik untuk menjaga lingkungan,” jelasnya

Pria kelahiran 8 Maret 1980 menambahkan, aplikasi Octopus ini bisa menjadi wadah untuk menjaga lingkungan dan menjadi lapangan pekerjaan bagi banyak pihak. “Honestly, kita baru mulai ini udah ada 15.000 orang yang mau bergabung. Sekarang dengan Octupus dapat mereka dapat extra income,” katanya.

Jika Octopus sudah beroperasi dengan baik, Hamish berharap apa yang dikerjakan para pelestari sekaligus bisa membantu membersihkan alam, bisa membuka lapangan pekerjaan. “Ini ide yang baru yang terus berkembang. So it really exciting for octopus ciptakan pelestari,” tambahnya.

Dengan aplikasi ini, setiap pelestari dipastikan bisa bekerja dengan efektif tanpa perlu berkeliling-keliling mencari sampah di tempat lain.

Octopus ini smartphone app. Jadi, kita bisa manfaatkan waktunya pemulung lebih efektif, daripada mereka muter-muter. Kita bisa langsung panggil ke rumah,” jelasnya.

Lebih dari itu Hamish berharap aplikasi ini bisa dikembangkan di lingkungan kelautan untuk mendukung kebersihan laut. “Tujuan saya juga, dengan Octopus untuk membersihkan laut karena sekarang sudah banyak yang sadar....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement