SAAT ini, banyak di antara generasi muda Indonesia yang tidak lagi berminat terhadap dunia sains. Hal itu ternyata menjadi sorotan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti-Saintek).
''Jadi peminat MIPA (matematika dan ilmu pengetahuan alam) itu menurun sekarang, khususnya fisika. Ada beberapa kampus yang sudah tutup, tuh, prodi fisikan mereka," kata Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Ditjen Sains dan Teknologi, Kemendikti-Saintek, Yudi Darma, saat Ngopi Bareng Kemendikti-Saintek di Kantor Kemendikti-Saintek, di Jakarta, kemarin.
Ia menyebut hal itu sebagai ironi sebab sains ialah salah satu kunci utama menciptakan peradaban berkualitas yang berteknologi tinggi. ''Mungkin dulu tahun 50-an, memori 5 megabyte itu ukurannya 2 meter x 2 meter. Ngangkat mungkin lima orang, sekarang 2 terabyte seujung kuku. Itu basisnya apa saja, fisika semua, quantum physics,'' ujarnya.