NAMA Usmar Ismail dikenang dengan harum di dunia perfilman Indonesia. Ia dikenal sebagai pembuka jalan bagi perfilman Indonesia melalui film pertamanya, Darah dan Doa, 30 Maret 1950, yang menjadi film perdana produksi anak bangsa setelah lima tahun Indonesia merdeka. Putra Minangkabau, Sumatra Barat, kelahiran Bukittingi pada 20 Maret 1921 tersebut juga membawa film Indonesia ke kancah internasionnal.
Pemerintah menetapkan 30 Maret sebagai Hari Film Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1999. Tahun ini, Hari Film Nasional mengambil tema 100 tahun Umar Ismail. Para insan perfilman pun menyeru agar Usmar Ismail mendapat gelar pahlawan nasional. Hal tersebut disampaikan dalam webinar Mengenang Usmar Ismail yang digelar Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum lama ini.
Aktris kawakan Ninik L Karim mengutarakan hingga kini hanya bidang dunia perfilman yang belum memiliki pahlawan nasional. "Sejatinya, beliau Usmar Ismail telah mendedikasikan semua hidup dan kiprahnya bagi dunia film hingga film nasional bisa seperti sekarang ini," kata Ninik. Ia menegaskan sangat sepakat bahwa tokoh film Usmar Ismail menjadi pahlawan nasional mengingat jasanya yang b....