SELEBRITAS

Berbagi Pengalaman tentang Menulis

Jum, 13 Sep 2024

PENULIS sekaligus musikus Dewi Lestari Simangunsong atau Dee, 48, berbagi pengalaman mengenai penulisan sebuah karya. Menurut dia, seorang penulis harus disiplin ide dan disiplin karya.

Perempuan pelantun Malaikat juga Tahu itu mengatakan penulis harus yakin dengan ide miliknya. Itu disebabkan, ujar Dee, ide merupakan modal dasar untuk melangkah ketika menulis karya apa pun, baik itu novel, buku, artikel jurnalistik, maupun skrip film.

"Yang kedua ialah disiplin karya. Hargai waktu menulismu, ciptakan ritual dan hormati ritual itu even hanya 30 menit, jangan dicampur dengan mengerjakan hal lain," terang dia saat menjadi narasumber diskusi bertema The power of storytelling to elevate your creativity in any medium yang berlangsung di ruang BRI Works Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UGM, Selasa (10/9).

Ia menuturkan kesalahan penulis pemula ialah kerap membuang golden moment dengan membuat narasi panjang di awal sehingga pembaca menjadi bosan. Dee memberikan tips agar karya tidak monoton, yakni dengan mengubah sudut pandang atau point of view/POV.

"Sebisa mungkin dihindari menggunakan aku sebagai POV, bisa juga dengan mengganti gender tokoh utama. Yang jelas harus bisa membuat lapisan antara diri dan karakter yang kita buat," terang Dee.


Teknik bercerita

Dee menjelaskan mengenai teknik bercerita atau storytelling. Ketika akan membuat suatu karya, pemilihan gaya bahasa yang unik ternyata dapat meningkatkan minat. Dengan teknik bercerita, penulis dapat menggugah emosi pembaca, memudahkan pemahaman mereka terhadap alur cerita, serta menjadikan tulisan lebih menarik.

Untuk menguatkan teknik storytelling, terang Dee, penulis dapat mengembangkan perbendaharaan kata atau berkreasi.

"Dengan storytelling, proses bercerita menjadi sangat penting karena dari proses inilah pesan dari penulis dapat sampai kepada pembaca," jelas Dee.

Selain teknik, ia menuturkan bahwa 'jam terbang' seorang penulis turut berpengaruh pada karya yang dihasilkan. Saat awal membuat karya, Dee menyarankan agar penulis memiliki figur atau tokoh yang konkret untuk dijadikan acuan atau ide menulis.

Dari figur itu, sambung Dee, proses belajar dapat dilakukan dengan mencontoh. Seiring dengan waktu, menurutnya, penulis akan menemukan gaya penulisan sendiri.

"Find your hero, imitate her/him, jangan pernah takut karyamu terdengar seperti orang lain, waktu yang akan membentuk your own voice," terang Dee.

Dee menyemangati peserta diskusi untuk terus mencoba menulis hingga menyelesaikan draf pertama. Kemudian membaca dan menyuntingnya.

Ia memberikan salah satu rekomendasi buku yang bisa dibaca sebagai referensi terkait dengan dunia penulisan, terutama novel, yakni Save the Cat! Writes a Novel karya Jessica Brody.

"Di buku ini, Brody memberikan beberapa tips dasar-dasar penulisan, termasuk alur, karakterisasi, dan patterns of i....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement