Sebuah studi di Jerman menyatakan berbicara dua bahasa sejak usia muda dapat menunda risiko demensia. Ini karena orang dengan kemampuan dwibahasa memiliki keterampilan kognitif yang lebih unggul daripada orang yang hanya berbicara satu bahasa. "Bilingualisme dapat bertindak sebagai faktor pelindung terhadap penurunan kognitif dan demensia. Secara khusus, kami mengamati bahwa berbicara dua bahasa setiap hari, terutama pada tahap awal dan pertengahan kehidupan, mungkin memiliki efek jangka panjang pada kognisi dan korelasi sarafnya," kata para peneliti dalam jurnal Neurobiology of Aging volume 124.
Sebelumnya para peneliti telah menemukan hubungan antara bilingualisme dan demensia. Pada studi ini, mereka mengevaluasi bagaimana bilingualisme pada tahapan kehidupan yang berbeda memengaruhi kognitif dan struktur otak saat dewasa. Hasil penelitian menunjukkan responden yang menggunakan bahasa kedua selain bahasa Jerman mendapat nilai lebih tinggi pada kemampuan bahasa, memori, dan fokus jika dibandingkan dengan me....