PAGI itu, ketika segala aktivitas baru akan dimulai, Gondek yang sudah bangun dari tidur dan sedang berdiri di depan rumah, dikagetkan dengan kemunculan dua orang berpakaian hitam mengenakan penutup wajah secara tibatiba.
Mereka menodong Gondek dengan pedang yang dipegang masing-masing, sembari mengancam supaya tidak berteriak. Lalu datang dua orang lainnya. Kedua orang yang baru saja muncul membungkam mulut Gondek. Tangan Gondek tidak dapat bergerak. Tangannya diikat menggunakan tali. Gondek tidak mungkin memberontak, sebab bila hal itu ia lakukan, sebilah pedang akan menebas lehernya—salah satu dari keempat orang itu memang telah mengancam demikian. Ia dibawa menuju sebuah tempat, di tengah hutan, jauh dari permukiman penduduk.
Mata Gondek disuguhi pemandangan sekumpulan orang berpakaian layaknya orang kampung seperti dirinya, sedang duduk dengan kepala menunduk. Gondek menduga orang-or....