EKONOMI

Bisnis Geotermal kian Diminati, Investor mulai Berdatangan

Sab, 09 Nov 2024

PELUANG usaha dari pemanfaatan energi panas bumi sebagai energi baru terbarukan (EBT) kian diminati investor. Terlebih, kapasitas panas bumi di dalam negeri saat ini merupakan yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Merujuk data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kapasitas panas bumi di Tanah Air mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW) atau 24 Giga Watt (GW).

Direktur Pengembangan dan Eksplorasi PT Geo Dipa Energi (GDE) Ilen Kardani mengatakan, pihaknya sudah mendapat tawaran kerja sama dari 5 hingga 10 investor internasional untuk mengembangkan potensi tersebut.

Hal itu turut mengonfirmasi tren dunia yang mulai beralih memanfaatkan EBT, salah satunya dari panas bumi. PT GDE saat ini tengah menyaring pemodal yang berminat melakukan kerja sama untuk mengembangkan panas bumi di kawasan Dieng.

“Kita tengah menyaring untuk pengembangan di Dieng unit III, IV, kita sudah mendapatkan secara verbal komitmen untuk pendanaan. Dieng unit VI dan VII juga akan kita buka peluang kerja sama dengan mitra lain supaya lebih cepat,” jelas Ilen dalam taklimat media, Bandung, Kamis (7/11) malam.

“Kita secara investor tidak kekurangan. Karena kita memiliki daya saing dan nilai jual yang bagus di mata internasional untuk mengurangi emisi karbon. Investor baru bergairah di bidang panas bumi itu baru tahun ini, sehingga itu perlu direalisasikan,” lanjutnya.

Belum lama ini, sambungnya, setidaknya 15 pengusaha tekstil asal Taiwan menyatakan bakal merelokasi pabrik dari Vietnam ke Indonesia.

Namun para pengusaha itu mensyaratkan sumber energi untuk operasional pabrik itu berasal dari energi bersih atau EBT.

Ilen menyatakan, jika nantinya niat Taiwan itu terealisasi, PT GDE bersedia dan siap untuk memasok energi bersih kepada pabrik tersebut.

Di kesempatan yang sama, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Meirijal Nur menyatakan, kapasitas, potensi kapasitas, hingga minat besar investor internasional di sektor panas bumi menjadi bukti urgensi pengembangan panas bumi dalam negeri saat ini.

“Ini adalah bukti bahwa kesadaran akan energi dalam pengembangan itu semakin menyebar luas, termasuk oleh investor-investor yang punya duit, yang mensyaratkan itu. Ini adalah peluang yang bisa kita manfaatkan,” jelasnya.

Pemerintah, kata Meirijal, juga telah berkomitmen mendukung pengembangan energi panas bumi melalui berbagai insentif. Salah satunya ialah melonggarkan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement