MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengunjungi ibu kota Ukraina, Kyiv, kemarin. Kunjungan diplomatiknya ini menggarisbawahi dukungan Washington terhadap sekutunya yang sedang menjadi bulan-bulanan serangan Rusia.
Ukraina membutuhkan support dari negara-negara Barat untuk memukul mundur pasukan Kremlin dari wilayahnya. Rusia baru-baru ini mengumumkan kemajuan di garis depan dengan menguasai empat desa di Provinsi Kharkiv yang memaksa Kyiv mengevakuasi ribuan rakyatnya dari wilayah itu.
Kunjungan Blinken ini menjadi yang pertama dilakukan seorang pejabat senior AS sejak Kongres meloloskan anggaran bantuan militer senilai US$61 miliar atau setara Rp983 triliun untuk Ukraina. Paket ini telah lama tertunda akibat dinamika politik negeri Paman Sam, ditambah lagi kesibukan eksekutifnya menangani invasi Israel di Gaza.
Blinken tiba di Kyiv dengan menumpangi kereta kemarin pagi dan berharap kedatangannya bisa mengirimkan pesan kuat kepada warga Ukraina yang sedang berada dalam momen sangat sulit. Hal itu disampaikan seorang pejabat AS yang mendampingi Blinken namun tidak ingin namanya diketahui publik.
Menurut dia, Blinken akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat senior lainnya untuk membahas perkembangan di medan perang, termasuk dampak bantuan keamanan dan ekonomi baru dari AS. “Keamanan jangka panjang dan komitmen lainnya, serta upaya berkelanjutan untuk mendukung pemulihan ekonomi Ukraina,” ungkap pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS.
Ini adalah kunjungan keempatnya ke Kyiv sejak Rusia memulai invasi besar-besaran pada Februari 2022. Kunjungan terakhirnya ke negara tersebut pada September tahun lalu.
Kedatangan Blinken bertepatan dengan kemajuan baru Rusia di wilayah Kharkiv dan front timur setelah memanfaatkan kekurangan amunisi dan serdadu Ukraina.
Pada Senin (13/5), Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Washington sedang mencoba untuk mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina dan mengganti kerugian yang diakibatkan kelambanan Kongres menyetujui paket bantuan tersebut. “Penundaan ini menempatkan Ukraina dalam lubang dan kami berusaha membantu mereka keluar dari lubang itu secepat mungkin,” kata Sullivan.
Ia menambahkan paket senjata baru untuk Ukraina akan diumumkan minggu ini. Sementara itu, artileri, sistem pencegat serangan udara, dan rudal balistik jarak jauh telah dikirimkan ke garis depan.
Sejauh ini, Rusia telah menguasai sekitar 18% wilayah Ukraina. Mereka melancarkan serangan baru di wilayah Kharkiv akhir pekan lalu yang memaksa ribuan p....
- Home
- Category
- POLKAM
- FOKUS
- EKONOMI
- MEGAPOLITAN
- OPINI
- SUARA ANDA
- NUSANTARA
- HUMANIORA
- INTERNASIONAL
- OLAHRAGA
- SELEBRITAS
- EDITORIAL
- PODIUM
- SELA
- EKONOMI DIGITAL
- PROPERTI
- KESEHATAN
- OTOMOTIF
- PUNGGAWA BUMI
- BELANJA
- JENDELA BUKU
- WAWANCARA
- TIFA
- PESONA
- MUDA
- IKON
- MEDIA ANAK
- TRAVELISTA
- KULINER
- CERPEN
- HIBURAN
- INTERMEZZO
- WEEKEND
- SEPAK BOLA
- KOLOM PAKAR
- GARDA NIRBAYA
- BULAKSUMUR
- ICON
- REKA CIPTA ITB
- SETARA BERDAYA
- EDSUS HUT RI
- EDSUS 2 TAHUN JOKOWI-AMIN
- UMKM GO DIGITAL
- TEKNOPOLIS
- EDSUS 3 TAHUN JOKOWI-AMIN
- PROMINEN
- E-Paper
- Subscription History
- Interests
- About Us
- Contact
- LightDark
© Copyright 2020
Media Indonesia Mobile & Apps.
All Rights Reserved.