FENOMENA pemimpin muda di tingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) belakangan ini menyita perhatian publik. Viralnya kisah-kisah ketua RT muda di Jakarta Utara hingga Palangka Raya, Kalimantan Tengah, di media sosial memicu apresiasi dan komentar positif dari warganet. Ini menjadi menarik mengingat jabatan ketua RT/RW selama ini lekat dengan sosok bapak-bapak senior yang sarat pengalaman.
Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menyebutkan RT merupakan mikrokosmos dari kehidupan politik. Kemunculan ketua RT dengan usia yang relatif muda disebutnya sebagai bukti generasi muda saat ini tidak selamanya apolitis.
“Salah satu karakteristik generasi ini ialah relatif cukup kalkulatif, ya. Ketika do something, dia akan melihat, ‘oke, gue dapat apa’, gitu kan. Nah, sebenarnya dengan menjadi ketua RT, kan dia lebih dapat keribetan dan keruwetan, karena harus mengurusi banyak kepala di lingkungannya,” jelas Firman, yang menggarisbawahi bukti tak selamanya generasi muda apolitis, saat dihubungi Media Indonesia