NUSANTARA

BUMD Pemprov Jateng Siap Serap 30 Ribu Ton Garam Lokal

Rab, 25 Jun 2025

BADAN usaha milik daerah (BUMD) milik Pemprov Jateng PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) siap menyerap garam dari petambak Kabupaten Pati untuk memenuhi produksi. Total potensi serapan mencapai 30.000 ton per tahun.

“Kapasitas produksi 25 ribu ton per tahun atau 2 ribu ton per bulan. Kadar NaCl 97% dan kadar air 0,5%. Pabrik garam Pati berpotensi menyerap 30 ribu ton dan yang diserap 100% dari petambak lokal di Pati,” kata Dirut PT SPJT Untung Juanto saat peresmian Pabrik Garam Industri milik PT SPJT (Perseroda), di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, kemarin.

Peresmian pabrik garam SPJT juga dihadiri Gubernur Jateng Ahmad Luthfi yang diwakili Sekretaris Daerah dan Bupati Pati Sudewo. Untung berharap kehadiran pabrik garam ini bisa ikut meningkatkan produksi garam di Tanah Air, sekaligus mewujudkan swasembada pangan nasional sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2025.

Untung mengatakan, saat ini kebutuhan garam di tingkat nasional mencapai 4,9 juta ton setahun. Namun produksi baru terpenuhi 2,04 juta ton. Sisanya harus dipenuhi dari keran impor. Untuk mengurangi impor dan mewujudkan swasembada pangan nasional sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2025, Pemprov ikut meningkatkan produksi garam.

Sekda Pemprov Jateng, Sumarno, mengatakan, Pati menjadi daerah penghasil garam terbesar kedua di Indonesia setelah Madura. Jumlahnya mencapai 150 ribu ton per tahun. Namun kualitas yang dihasilkan masih belum memenuhi standar natrium klorida (NaCl) untuk garam industri.

Guna meningkatkan NaCl garam dari petani perlu diolah lagi oleh pabrik, sehingga sesuai standar yang dibutuhkan industri. Garam sangat dibutuhkan banyak industri, seperti pakan ternak, kosmetik, farmasi dan tekstil. Maka, pabrik garam industri SPJT menerima garam krosok dari petani dan mengolahnya sehingga mencapai kadar NaCl minimum 97%.

“Pabrik garam industri SPJT ini bagian dari hilirisasi pengolahan garam. Meningkatkan nilai tambah, peningkatan suplai kebutuhan dan petambak garam menikmati hasil,” kata Sumarno seusai peresmian operasional pabrik garam industri PT SPJT di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, kemarin.

Melihat tingginya produksi garam di Pati, Pemprov mendorong edukasi pada petambak agar terus meningkatkan kualitas hasil produksinya. Peningkatan Nacl bakal memudahkan keterserapan garam ke industri lainnya, seperti komestik dengan persentase mencapai 99%.

Terkait pemasaran hasil produksi, PT SPJT telah menggandeng 21 perusahaan. Masing-masing menyatakan minat dan total kebutuhan 21 perusahaan mencapai 1.500 ton per bulan.

Bupati Pati Sudewo menyampaikan apresiasi atas investasi ini, sehingga nantinya terus berkembang dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani serta memenuhi kebutuhan garam industri nasional.

Salah satu petambak asal Batangan, Joko Senawi, mengaku senang dengan hadirnya pabrik garam industri SPJT. Alasannya, lebih mudah menjual garam dan harga stabil 1.600 per kilogramnya. Dalam setahun atau 6 bulan musim panas, ia bisa memproduksi 130 ton dengan kadar NaCl 94%. “Ya senang, harganya ting....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement