Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyarankan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) agar dapat memperbaiki regulasi durasi pertandingan tunggal putra. Pasalnya, itu bakal merugikan salah satu grup pada Olimpiade Paris 2024.
"Secara aturan memang sudah seperti itu, artinya peraturan itu khususnya di Grup L yang di dalamnya Jonatan Christie akan bermain empat kali, kemudian dia tidak mendapatkan bye, tapi unggulan lainnya mendapat bye. Jadi, dia akan bermain sebanyak tujuh kali. Maka itu, PBSI melihat regulasi perlu diperbaiki," kata humas tim ad hoc PBSI Olimpiade Paris Yuni Kartika di Tangerang, dilansir Antara, kemarin.
Menurut dia, sistem durasi pertandingan dalam setiap rangkaian terlalu padat sehingga bisa menurunkan kondisi fisik atlet karena rata-rata yang lain main itu empat sampai lima kali, tapi untuk Jonatan tujuh kali. "Jadi, ini akan merugikan satu grup, kebutuhan yang akan mengalami itu grup kita (Indonesia). PBSI juga telah melayangkan protes masuknya satu ganda putra Prancis pada Olimpiade Paris 2024," pungkasnya.