HIBURAN

Ketegangan dari Balik Ruang Isolasi para Kardinal

Min, 23 Feb 2025

TAK perlu unsur sosok misteri atau sesuatu yang berdarah-darah untuk menciptakan drama thriller yang menegangkan. Conclave, film yang disutradarai oleh Edward Berger dari adaptasi novel berjudul sama karya Robert Harris, berkisah soal drama pemilihan paus. Film itu menyajikan ketegangan sekaligus alur cerita yang menyenangkan sejak awal hingga akhir. Thriller di film itu tersaji dalam sebuah isolasi bagi para kardinal yang akan menjadi kandidat paus berikutnya. Mereka bakal melewati proses pemilihan suara yang tegang sekaligus memberikan pelintiran cerita (plot twist) yang ditabur secara perlahan.

Conclave bercerita tentang salah satu peristiwa paling rahasia dan kuno di dunia, yakni pemilihan paus baru. Kardinal Lawrence yang diperankan Ralph Fiennes ditugaskan menjalankan proses rahasia setelah kematian tak terduga dari paus tercinta. Setelah para pemimpin Gereja Katolik dari seluruh dunia yang paling berkuasa berkumpul dan dikurung bersama di Aula Vatikan, Lawrence mengungkap jejak rahasia mendalam yang tersisa setelah kematian paus. Rahasia yang dapat mengguncang fondasi sebuah gereja.

Sebagai sutradara, Berger secara jeli memanfaatkan mise-en-scene secara tepat guna. Ansambel aktor yang berhasil memperagakan karakterisasi secara kuat, desain produksi yang berhasil memanfaatkan arsitektur Vatikan secara cermat, komposisi visual yang berhasil memberikan keindahan sinematografi, serta aransemen scoring yang membuat drama thriller itu punya alasan untuk membuat penikmat film menahan napas hingga layar memunculkan kredit di bagian akhir.

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement