WEEKEND

Dampak Ganda Pemangkasan Bea Masuk Minyak Nabati Mentah ke India bagi Indonesia

Min, 08 Jun 2025

PEMERINTAH India memangkas bea masuk minyak nabati mentah (termasuk crude palm oil/CPO) dari 27,5% menjadi 16,5% pada 31 Mei 2025 sebagai upaya menekan inflasi dan mendukung industri penyulingan domestik. Kebijakan ini langsung mendongkrak ekspor CPO mentah Indonesia ke India, dengan lonjakan impor 87% pada Mei 2025 mencapai 600.000 ton, dan proyeksi Juni-Juli 2025 diprediksi tembus 750.000-850.000 ton. Harga CPO di bursa Malaysia juga menguat 2,6% menyusul pengumuman ini, memberi keuntungan bagi eksportir seperti Wilmar dan Sime Darby. Namun, selisih tarif besar dengan minyak olahan (19,25%) mengancam industri hilir sawit Indonesia, karena India kini lebih memilih CPO mentah untuk diolah di dalam negeri.

Di sisi lain, ketergantungan Indonesia pada pasar India, yang menyerap 40% ekspor CPO nasional (8,6 juta ton/tahun), menjadi titik kerentanan. Volatilitas kebijakan India, seperti rencana kenaikan bea masuk Februari 2025 yang sempat diwacanakan, berpotensi mengganggu stabilitas ekspor. Untuk mitigasi, pemerintah Indonesia perlu mempercepat diversifikasi pasar ke Tiongkok dan Afrika, serta mendorong hilirasi produk turunan CPO bernilai tinggi seperti biodiesel. Langkah ini krusial agar industri sawit nasional tak hanya mengandalkan ekspor mentah, tetapi juga menangkap nilai tambah dari produk o....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement