KESEHATAN

Dampak Polusi Udara Pada Kesehatan

Rab, 30 Agu 2023

KELABUNYA langit Jakarta belakangan ini memberikan kekhawatiran tersendiri. Polusi udara yang berdampak pada penurunan kualitas udaraterutama di Jakarta dan sekitarnya, tengah menjadi sorotan. Polusi udara ialah kontaminasi udara oleh zat yang berbahaya bagi manusia dan mikroorganisme lainnya. Berdasarkan pantauan IQAir saat inirata-rata polutan halus (PM2.5) sebesar 62,2 mikrogram/m3, nilai tersebut 12,4x lebih tinggi dari standar kualitas udara rekomendasi badan Kesehatan dunia (WHO) dan masuk kategori tidak sehat. Diperkirakan 9 dari 10 orang di seluruh dunia menghirup udara dengan kualitas yang buruk dan saat ini WHO mengategorikan polusi udara sebagai kondisi darurat kesehatan dunia.

Gas dan partikel berbahaya di udara berasal dari berbagai sumber. Buruknya kualitas udara disebabkan antara lain karena erupsi gunung merapi, aktivitas penambangan, asap industri, asap kendaraan bermotor, sampah pembakaran industri rumah tangga, pemakaian listrik (listrik di Indonesia masih menggunakan batu bara), serta pembakaran lahan. Mengutip paparan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya terkait buruknya kualitas udara, sektor transportasi menyumbang 44% penggunaan bahan bakar dan menghasilkan emisi karbon dioksida (CO) sebesar 96,36% diikuti industri energi 31% dengan kadar emisi CO 1,76% dan manufaktur industri sebesar 10% dengan kadar emisi CO 1,25% per tahun. Polusi juga diperparah karena musim kemarau.

Pajanan polusi udara membahayakan kesehatan serta memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada kesehatan. Penyakit saluran napas yang timbul seperti asma eksaserbasi, PPOK, infeksi saluran pernapasan bawah, dan kanker paru. WHO juga mengemukakan bahwa polusi udara berkaitan dengan diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular,  obesitas, inflamasi sistemik, alzeimerserta demensia. Polusi udara juga menyebabkan kelahiran prematuritas serta berat badan lahir rendah. Penelitian di Tiongkok juga menyebutkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kematian sebesar 7,6% di seluruh dunia yang diakibatkan peningkatan kadar PM2.5. Polusi udara juga berhubungan dengan peningkatan anxietas, depresi, hingga berpengaruh terhadap produktivitas yang menyebabkan permasalahan pada bidang ekonomi. 

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement