MENTERI Keuangan Sri Mulyani mengeklaim deflasi pada dua bulan pertama 2025 bukan karena daya beli masyarakat yang makin lemah, melainkan hasil kebijakan berbagai diskon, termasuk diskon tarif listrik.
Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan (Hippindo) tidak sependapat. Nyatanya, terjadi penurunan penjualan pada Januari-Februari 2025 yang mengindikasikan daya beli yang lemah. “Saya sudah cek, Januari-Februari memang ada penurunan," kata Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, seusai peluncuran program Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran 2025, di Jakarta, kemarin.
Hippindo, kata Budi, khawatir penurunan itu disebabkan masyarakat memilih menahan konsumsi, atau menyimpan uangnya, alih-alih digunakan untuk berbelanja. Padahal, sekarang ada momen Ramadan dan Lebaran yang secara hist....