OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) mencatat dana pasar modal Indonesia telah terhimpun sebesar Rp135,25 triliun per Agustus 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan mencetak all time high dengan rekor tertinggi 7.670,73 pada 30 Agustus 2024 atau menguat 5,72% (mtd) atau 5,47% (ytd).
“Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren positif. Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp135,25 triliun, Rp4,39 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 28 emiten baru,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Agustus 2024 di Jakarta, kemarin.
Nilai kapitalisasi pasar pada Agustus 2024 tercatat Rp13.114 triliun, naik sebesar 6,29% (mtd) dan menguat 12,34% (ytd). Investor asing atau non-resident mencatatkan pembelian saham (net buy) sebesar Rp28,77 triliun (mtd) dan net buy sebesar Rp27,73 triliun (ytd). “Tren penguatan ini mendorong indeks harga saham gabungan mencatat all time high pada Agustus dengan rekor tertinggi di 30 Agustus di level 7.670,73,” ujar Inarno.
Ia menjelaskan, penguatan IHSG didorong oleh ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Fed (Fed Funds Rate/FFR).
Di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan, penantian pasar terhadap turunnya FFR membuat pasar keuangan negara berkembang (emerging market) menguat, terutama di pasar obligasi dan nilai tukar. Hal itu mendorong permodalan dan likuiditas sektor keuangan dalam negeri tetap terjaga meski ketidakpastian global masih berlangsung. “Secara umum pertumbuhan ekonomi global melemah dengan inflasi termoderasi, diiringi cooling down pasar tenaga kerja AS di tengah ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga kebijakan FFR di tahun ini. Namun, sektor jasa keuangan terjaga stabil,” ujarnya.
“Namun, perlu dicermati mengenai pemulihan daya beli yang saat ini berlangsung re....
SHARE THIS
For You
E-Paper
Login