RENDAHNYA permintaan dalam negeri masih jadi penyebab utama anjloknya kinerja industri manufaktur dalam tiga bulan berturut-turut. Pengusaha masih menahan belanja bahan baku mereka karena melihat prospek ekonomi ke depan masih belum baik.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, purchasing manager’s index (PMI) manufaktur Indonesia yang terkontraksi sejak Juli hingga Agustus 2024 menggambarkan respons dunia usaha atas lemahnya permintaan domestik. Permintaan yang rendah itu tergambar dari data deflasi harga yang sudah berlangsung lima bulan berturut-turut sejak Mei 2024.
"Deflasi itu jadi lampu kuning bahwa kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja dan itu yang direspons oleh pelaku usaha, juga dikonfirmasi oleh perbankan. Di bank itu ada istilah undisbursed loan atau pinjaman yang tidak jadi dicairkan. Itu angkanya naik 12%, artinya pengusaha sudah mau tanda tangan pencairan kredit, tapi kemudian ditunda karena tidak yakin ekonomi ke depan akan membaik," jelasnya, Jumat (4/10)....