OPINI

Ekspektasi Penganekaragaman Pangan

Kam, 10 Okt 2024

SELAMA dua tahun terakhir, Indonesia kembali menjadi importir beras, bahkan dalam jumlah yang sangat besar. Impor beras dilakukan untuk menanggulangi neraca beras yang telah atau menjelang defisit, untuk menjaga stok pangan nasional dan stabilisasi harga, serta untuk mengantisipasi terhadap risiko disrupsi produksi dan stok beras karena gangguan internal dan eksternal yang akan terjadi.

Pada masa El Nino atau kekeringan ekstrem tahun 2023, Indonesia telah mengimpor beras sebesar 3 juta ton senilai Rp 29,5 triliun. Pada masa La Nina atau kemarau basah tahun 2024 ini, impor beras direncanakan sebesar 4,3 juta ton untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk gangguan ketersediaan stok. Hingga bulan Juni 2024, Indonesia telah mengimpor beras sebesar 2,3 juta ton senilai Rp22,9 triliun, yang sering mengundang tafsir politik rente ekonomi dan vested interests lainnya.

Konsumsi beras langsung (direct consumption) rata-rata penduduk Indonesia pada 2023 ialah 93,8 kg/kapita/tahun, atau telah menurun signifikan dari 94,9 kg/kapita/tahun pada 2019. Berhubung total penduduk Indonesia terus bertambah, maka total konsumsi beras masih terus naik dar....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement