UNTUK mengurangi sampah, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah ialah dengan membangun sejumlah teknologi pembakar sampah seperti RDF, yang dapat dimanfaatkan sebagai energi. Namun, Climate and Clean Energy Campaign Officer GAIA Asia Pacific Yobel Novian Putra menilai langkah tersebut justru akan meningkatkan emisi gas rumah kaca. Yobel mengatakan emisi gas yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS) lebih tinggi ketimbang yang diproduksi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.
Menurutnya, sampah bukanlah bahan yang didesain untuk diolah menjadi energi. Berbeda dengan batu bara yang dengan satu kali pengolahan bisa langsung menghasilkan energi. Karena itu, pengolahan sampah menjadi energi merupakan solusi semu.
"Taksonomi pembiayaan berkelanjutan Uni Eropa melarang pembiayaan insenerator sampah karena merusak tujuan mitgasi perubahan. Tapi di Indonesia....