DUA film hitam putih, Jatuh Cinta seperti di Film-Film dan Samsara, menjadi yang terbanyak meraih Piala Citra pada ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2024. Itu menjadi cermin eksplorasi karya yang beragam dari perfilman Indonesia. Di satu sisi, perlu ada keberanian dari para produser dan investor film untuk menaruh modal pada bentuk seni yang lebih beragam, salah satunya animasi. Yang lainnya, kepastian sokongan pemerintah juga sangat dibutuhkan.
Pada nominasi film cerita panjang terbaik, muncul berbagai tema, salah satunya Jatuh Cinta seperti di Film-Film yang hadir dengan tema romansa dibalut dalam sudut pandang pembuat film. Muncul juga kisah tentang sulitnya seorang pembuat film melahirkan karya orisinal. Sementara itu, Samsara menjadi eksplorasi baru sutradara Garin Nugroho lewat film tanpa dialog yang menggabungkan unsur mitologi dalam balutan romansa dengan kelengkapan tata musik gamelan Bali dan elektronik.
Kemudian, Kabut Berduri menjadi film yang ambisius dari Edwin, mengeksplorasi tema perbatasan dengan persoalan berlapis. Sementara itu, Crocodile Tears (Air Mata Buaya) jadi debut penyutradaraan film panjang untuk Tumpal Tampubolon. Siksa Kubur menjadi film genre horor yang kembali masuk dalam kategori utama. Sang sutradara Joko Anwar kembali melakukan apa yang pernah diraih Perempuan Tanah Jahanam pada FFI 2020.