POLITIK bebas aktif yang secara konsisten dipilih pemerintah Republik Indonesia diyakini akan hadir dalam bentuk yang berbeda di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Alih-alih meneruskan gaya pemerintahan Joko Widodo yang cenderung kurang agresif, Prabowo bakal membawa gaya diplomasi kebijakan luar negeri yang lebih aktif, aspiratif, tapi juga sekaligus lebih tegas.
Dengan pendekatan seperti itu, sangat mungkin Indonesia akan memainkan peran yang lebih besar dan strategis di tengah situasi geopolitik global yang amat dinamis. Indonesia juga akan lebih kuat memosisikan diri di antara dua kekuatan raksasa dunia, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, tidak sekadar menjadi mitra dagang yang kemudian terjebak dalam ketergantungan berlebihan terhadap dua poros tersebut.
Dengan memulai kunjungannya ke Tiongkok kemudian AS, Prabowo tampak betul memahami psikologi kedua negara yang memang ingin menjadi sentral bagi semua negara. Dengan menghormati undangan dari dua negara besar itu, Prabowo dinilai sedang meng....