Geliat Pertumbuhan Ekonomi Menjelang Pemilu

MOMENTUM pemilu berpotensi memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persiapan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendongkrak konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV 2023. Konsumsi LNPRT pada 2023 salah satunya didorong aktivitas terkait dengan persiapan pemilu. Konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy) daripada komponen pengeluaran lainnya pada kuartal IV 2023, yakni 18,11%.

Pesta demokrasi tahun ini juga menjadi ajang bagi pelaku UMKM atau usaha di bidang percetakan, periklanan, dan media. Pada masa kampanye, para caleg, parpol, dan simpatisan capres-cawapres dipastikan banyak menggelontorkan dana di media cetak, elektronik, media luar ruang, daring, pamflet, baliho, dan lain-lain untuk meningkatkan popularitas. Sektor transportasi dan logistik juga diperkirakan turut terdampak karena saat kampanye akan mobilisasi massa sehingga akan ada belanja transportasi dan logistik. Selain itu, sektor-sektor yang mendapatkan keuntungan, seperti sektor makanan dan minuman, media komunikasi, serta tekstil, dan produk tekstil. Adanya alokasi anggaran dan peningkatan belanja pemilu akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dari sisi konsumsi dalam negeri.

Namun, nyatanya momentum pemilu di tahun ini tidak dirasakan para pelaku UMKM dan pelaku usaha. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) mengungkapkan pelaku UMKM khususnya di bidang konveksi dan sablon yang memproduksi atau menjual alat peraga kampanye mengalami penurunan omzet sebanyak 40% hingga 90% jika dibandingkan dengan Pemilu 2019. Hal itu disebabkan beberapa faktor, antara lain adanya tren kampanye secara online, yang membuat peserta pemilu lebih memilih mengalokasikan dana untuk memanfaatkan media sosial, buzzer, da....